55 NEWS – Kejutan kembali mengguncang dunia investasi Indonesia. LG, raksasa elektronik asal Korea Selatan, secara mengejutkan mundur dari proyek baterai senilai US$ 9,8 miliar di Indonesia. Namun, jangan khawatir, pemerintah memastikan proyek strategis ini tetap berjalan lancar. Posisi LG kini digantikan oleh Huayou, perusahaan raksasa asal China yang siap menggelontorkan investasi besar-besaran di Tanah Air. Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (23/4/2025).

Related Post
Rosan menjelaskan bahwa Huayou akan memimpin konsorsium dalam salah satu joint venture (JV) proyek baterai tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusan untuk mengganti LG bukan atas inisiatif perusahaan Korea Selatan tersebut, melainkan keputusan pemerintah untuk memastikan proyek berjalan cepat dan efisien. "Sebetulnya, lebih tepatnya, dari kami (pemerintah RI) yang memutus (LG). Karena kita ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat," tegas Rosan.

Meskipun LG hengkang dari salah satu JV, Rosan memastikan komitmen investasi LG di Indonesia tetap terjaga di sektor lain. Lebih lanjut, ia juga mengonfirmasi bahwa LG telah menyelesaikan investasinya di JV nomor 4 senilai US$ 1,1 miliar.
Proyek ekosistem baterai ini terdiri dari empat JV yang mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk penambangan nikel, pengolahan menjadi nickel sulfate, produksi precursor, cathode, anode, hingga daur ulang baterai. Dengan masuknya Huayou, pemerintah optimis proyek ini akan tetap berjalan sesuai rencana dan berkontribusi signifikan terhadap pengembangan industri baterai di Indonesia. Kehadiran Huayou, yang memiliki teknologi canggih di bidang baterai, dinilai sebagai pengganti yang tepat untuk memastikan keberhasilan proyek ini. Langkah ini menunjukkan daya tarik Indonesia sebagai destinasi investasi di sektor energi terbarukan, meskipun di tengah dinamika pergeseran pemain global.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar