55 NEWS – Para pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini tengah dilanda kekecewaan mendalam. Pasalnya, harga sewa kios di lokasi strategis tersebut tiba-tiba melonjak hingga dua kali lipat, memicu gelombang protes yang semakin memanas. Aksi demonstrasi bahkan digelar di depan Kantor Pengelola JPM, Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, sebagai bentuk penolakan atas kebijakan yang dianggap memberatkan ini.

Related Post
Jimmy Rory, Ketua Asosiasi Pedagang JPM Tanah Abang, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, kenaikan harga sewa yang mencapai Rp1.300.000 sangat tidak adil, terutama jika dibandingkan dengan harga sewa di Blok A, B, dan F yang tidak lebih dari Rp600.000. "Kami ini pedagang UMKM, pedagang kecil. Seharusnya harga sewa sama seperti dulu, Rp560.000. Tidak boleh lebih mahal dari Blok A, B, F," tegasnya.

Sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap kenaikan harga sewa yang dianggap tidak masuk akal ini, Jimmy menyerukan kepada seluruh pedagang JPM Tanah Abang untuk tidak membayar sewa kios untuk bulan Oktober. Aksi boikot ini diharapkan dapat menjadi tekanan bagi pengelola JPM agar mempertimbangkan kembali kebijakan yang telah diambil.
Kenaikan harga sewa ini tentu menjadi pukulan berat bagi para pedagang kecil di Tanah Abang. Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, beban biaya operasional yang semakin tinggi dapat mengancam kelangsungan usaha mereka. Para pedagang berharap pemerintah dan pengelola JPM dapat memberikan solusi yang adil dan berpihak pada kepentingan UMKM.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar