Rahasia Manisnya Gula Aren: UMKM Lokal Bidik Pasar Internasional!

Rahasia Manisnya Gula Aren: UMKM Lokal Bidik Pasar Internasional!

55 NEWS – Tren gaya hidup sehat yang kian digandrungi masyarakat Indonesia membuka peluang emas bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu komoditas yang merasakan dampak positifnya adalah gula aren, penyedap alami dengan indeks glikemik lebih rendah dibanding gula pasir. Melihat potensi ini, PT Tangkal Kawung Indojaya, UMKM produsen gula aren asal Serang, Banten, berupaya maksimal mengembangkan bisnisnya dan mendapatkan dukungan dari BRI.

COLLABMEDIANET

PT Tangkal Kawung Indojaya, dengan merek dagang Tangkal Kawung, menawarkan gula aren dalam dua varian, bubuk dan cair. "Kami memproduksi gula aren sejak 2018 dalam dua bentuk ini," jelas Adhe Shafitri, Director PT Tangkal Kawung Indojaya. "Varian cair yang baru kami perkenalkan memiliki rasa lebih manis dengan kadar gula lebih rendah dibanding versi bubuk," tambahnya.

Rahasia Manisnya Gula Aren: UMKM Lokal Bidik Pasar Internasional!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Perbedaan utama kedua varian ini terletak pada rasa dan kadar gulanya. Gula aren bubuk memiliki kadar gula lebih tinggi namun rasa manisnya lebih ringan, sementara varian cair menawarkan rasa manis yang lebih kuat dengan kadar gula yang lebih rendah. Kemasannya pun beragam, mulai dari 500 gram dan 5 kg untuk varian bubuk, serta 250 ml, 750 ml, 1 liter, dan 5 liter untuk varian cair. Kemasan 250 ml yang dibanderol Rp25.000 hingga Rp30.000 menjadi favorit konsumen untuk konsumsi harian, sementara kemasan besar banyak diminati pelaku bisnis seperti kedai kopi dan toko roti.

Strategi Tangkal Kawung tak hanya fokus pada pasar ritel. Mereka juga gencar menjalin kerjasama B2B dengan pelaku usaha di industri makanan dan minuman (F&B), termasuk melalui partisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025. "Kami berharap dapat memperluas kerjasama dengan para pelaku usaha F&B yang juga hadir di BRI UMKM EXPO(RT) 2025," ujar Adhe.

Ambisi Tangkal Kawung tak berhenti di pasar domestik. Mereka tengah mengincar pasar internasional, dengan Korea Selatan sebagai target utama. "Peluang di Korea cukup besar, terutama karena regulasi impornya lebih fleksibel," tambah Adhe. Saat ini, omzet perusahaan mencapai Rp20 juta hingga Rp25 juta per bulan, dengan potensi pertumbuhan yang terus meningkat seiring tren gaya hidup sehat. Produk Tangkal Kawung juga mudah diakses melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, dan Shopee.

Keberhasilan Tangkal Kawung menjadi bukti nyata bagaimana UMKM dapat memanfaatkan tren pasar dan dukungan perbankan untuk berkembang pesat, bahkan hingga ke kancah internasional. Partisipasi aktif dalam pameran dan pemanfaatan platform digital menjadi kunci keberhasilan mereka.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar