55 NEWS – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli baru-baru ini membuat pernyataan mengejutkan yang mengguncang dunia bisnis. Bukan teknologi canggih, inovasi mutakhir, atau bahkan modal besar, yang disebutnya sebagai aset terbesar sebuah perusahaan. Lantas, apa gerangan? Jawabannya mungkin akan mengejutkan Anda. Menurut Menaker, aset paling berharga yang dimiliki perusahaan adalah karyawannya. Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri acara World Safety Organization Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).
Related Post
Yassierli menekankan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi para karyawan. Baginya, budaya K3 yang kuat bukan sekadar kewajiban legal, melainkan investasi jangka panjang yang krusial bagi keberhasilan perusahaan. "Kita sayang dengan aset besar kita, yaitu tenaga kerja. Karena itulah kita peduli," tegasnya. Ia menambahkan bahwa kepedulian terhadap karyawan bukan semata-mata untuk menghindari sanksi atau tekanan dari pemegang saham, melainkan karena karyawan merupakan tulang punggung perusahaan.
Lebih lanjut, Menaker Yassierli juga menyoroti peran penting hubungan industrial yang harmonis dalam membangun budaya K3 yang kokoh di Indonesia. Menurutnya, transformasi budaya K3 tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang aman, tetapi juga meningkatkan produktivitas secara signifikan. Dengan kata lain, investasi pada keselamatan dan kesejahteraan karyawan akan berbuah manis dalam bentuk peningkatan kinerja dan profitabilitas perusahaan. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi para pelaku bisnis untuk tidak hanya fokus pada angka-angka di laporan keuangan, tetapi juga pada kesejahteraan sumber daya manusia yang menjadi kunci keberhasilan bisnis.
Pernyataan Menaker ini tentu saja membuka perspektif baru dalam memandang manajemen sumber daya manusia. Bukan hanya sebatas biaya operasional, karyawan sesungguhnya adalah investasi berharga yang perlu dirawat dan dihargai. Dengan demikian, perusahaan yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif akan meraih keuntungan yang jauh lebih besar di masa mendatang.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar