55 NEWS – PT Timah Tbk (TINS) sukses mencetak laba bersih fantastis mencapai Rp116,8 miliar di kuartal I 2025. Angka ini melampaui target perusahaan dan menjadi bukti kinerja gemilang di tengah dinamika pasar global. Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp2,10 triliun, naik tipis 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi cermat dalam mengelola operasional dan memanfaatkan peluang pasar. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui 55tv.co.id.

Related Post
Salah satu faktor kunci keberhasilan PT Timah adalah efisiensi biaya. Beban pokok pendapatan berhasil ditekan hingga 2,6%, dari Rp1,76 triliun menjadi Rp1,72 triliun. Hal ini berdampak positif pada laba usaha yang meningkat signifikan menjadi Rp148 miliar, jauh di atas capaian kuartal I 2024 sebesar Rp93 miliar. EBITDA pun ikut meroket 14% menjadi Rp384 miliar.

Lebih lanjut, posisi keuangan PT Timah juga menunjukkan tren positif. Meskipun nilai aset sedikit menurun 2% menjadi Rp12,49 triliun, liabilitas justru turun 9% menjadi Rp4,85 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh pelunasan pinjaman bank jangka pendek dan pembelian kembali medium term notes. Ekuitas perusahaan pun meningkat 3% menjadi Rp7,64 triliun, mencerminkan kesehatan fundamental perusahaan.
Rasio keuangan penting juga menunjukkan kinerja yang solid. Quick Ratio mencapai 66,1%, Current Ratio 238,7%, Debt to Asset Ratio 38,8%, dan Debt to Equity Ratio 63,5%. "Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja keuangan melalui optimalisasi dan efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis," ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (1/5/2025). Ia menambahkan bahwa efisiensi biaya bunga dan optimalisasi pengelolaan arus kas menjadi kunci keberhasilan ini.
Permintaan timah global yang tetap kuat, terutama untuk industri elektronik dan mobil listrik, menjadi pendorong utama kinerja PT Timah. Meskipun pasokan global terbatas akibat gangguan produksi di beberapa negara, harga rata-rata logam timah di LME naik 21,2% menjadi USD31.804,37 per metrik ton. Proyeksi harga timah pun masih optimistis. Sekitar 91% produksi PT Timah diekspor, menunjukkan dominasi perusahaan di pasar internasional.
Meskipun pertumbuhan produksi logam timah global diprediksi naik 7,4% (YoY) menjadi 87.759 ton dan konsumsi global naik 1,2% (YoY) menjadi 92.890 ton di kuartal I 2025, PT Timah mampu menunjukkan keunggulan kompetitifnya. Ke depan, perusahaan akan terus fokus pada strategi efisiensi dan inovasi untuk mempertahankan kinerja positifnya.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar