55 NEWS – Laporan terbaru Bank Dunia mengungkap data mengejutkan terkait kemiskinan di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis 55tv.co.id, sebanyak 171 juta jiwa penduduk Indonesia, atau setara 60,3% dari total populasi 285 juta jiwa, hidup di bawah garis kemiskinan. Angka ini mengacu pada garis kemiskinan untuk negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country) sebesar USD 6,85 per kapita per hari, atau sekitar Rp115.080 per orang per hari (dengan kurs Rp16.800). Temuan ini memicu pertanyaan serius tentang strategi penanggulangan kemiskinan di Indonesia.

Related Post
Bank Dunia juga menggunakan indikator lain, yakni pengeluaran kurang dari USD 3,65 per hari (sekitar Rp58.400 per orang dengan kurs Rp16.000/USD). Dengan standar ini, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 44,3 juta jiwa. Meskipun Indonesia telah berstatus negara berpendapatan menengah ke atas sejak 2023 dan menargetkan menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045, angka kemiskinan yang tinggi ini menjadi tantangan serius. Bank Dunia menekankan perlunya pertumbuhan ekonomi minimal 6% per tahun untuk mencapai target tersebut, sementara pemerintah menargetkan 8% pada 2029 melalui peningkatan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 tercatat stabil di angka 5%, ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan pengeluaran terkait pemilu. Namun, lemahnya kontribusi ekspor akibat penurunan harga komoditas menjadi kendala. Sektor jasa menunjukkan pertumbuhan tertinggi, sementara sektor manufaktur, khususnya tekstil, mengalami perlambatan yang berujung pada peningkatan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebesar 20,2%.
Bank Dunia juga menyoroti perlambatan pertumbuhan produktivitas di Indonesia. Kendala struktural menghambat alokasi sumber daya yang efisien, menyebabkan penurunan produktivitas faktor total dari 2,3% menjadi 1,2% pada periode 2011-2024. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia didorong untuk melakukan reformasi struktural, termasuk pendalaman sektor keuangan dan perbaikan iklim investasi, perdagangan, dan bisnis. Rasio pendapatan terhadap PDB Indonesia yang tercatat 12,7% pada 2024 juga menjadi perhatian, karena termasuk yang terendah di antara negara-negara berpenghasilan menengah.
Data kesehatan menunjukkan harapan hidup rata-rata 68,2 tahun, sementara tingkat partisipasi pendidikan dasar mencapai 100,2% (gross enrollment rate). Namun, angka-angka positif ini tak mampu menutupi fakta mengejutkan mengenai tingginya angka kemiskinan di Indonesia. Tantangan ke depan bagi Indonesia adalah bagaimana mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dan melakukan reformasi struktural untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar