55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah akan menerapkan strategi pengelolaan utang negara yang dinamis, atau countercyclical, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang berkembang. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi ekonomi global dan domestik.

Related Post
Purbaya menjelaskan bahwa pendekatan pengelolaan utang tidak boleh terpaku pada satu formula. Saat ekonomi menunjukkan tren positif dan pertumbuhan yang kuat, pemerintah akan berupaya menekan laju penambahan utang. Sebaliknya, jika ekonomi membutuhkan dorongan stimulus, penambahan utang akan dipertimbangkan sebagai salah satu opsi.

"Jika ekonomi sedang tumbuh pesat, kita harus mengurangi utang. Namun, jika ekonomi membutuhkan stimulus, kita akan memberikan stimulus, dan mungkin itu berarti menambah utang. Jadi, batasan utang seharusnya fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi," ujar Purbaya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Lebih lanjut, Purbaya optimistis bahwa pemerintah tidak perlu mengambil utang dalam jumlah besar di masa depan. Fokus utama pemerintah adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan berkelanjutan. Dengan demikian, pendapatan negara akan meningkat dan ketergantungan pada utang dapat dikurangi.
"Dengan kondisi yang sama dan APBN yang sama, saya yakin kita bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih besar. Oleh karena itu, saya rasa kita tidak perlu menambah utang terlalu banyak," pungkasnya. Strategi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar