55 NEWS – Kabar mengejutkan datang dari RANS Entertainment, perusahaan media milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Isu mengenai banyaknya karyawan yang memilih mengundurkan diri (resign) belakangan ini mencuat ke permukaan dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Alasan di balik keputusan ini diduga kuat berkaitan dengan beban kerja yang tinggi.
Related Post
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa jam kerja di RANS Entertainment bisa mencapai lebih dari 10 jam sehari. Beberapa karyawan bahkan dikabarkan harus bekerja mulai pukul 07.00 hingga 21.00. Hal ini memicu perdebatan di kalangan warganet, dengan beberapa pihak menilai bahwa upah yang diterima tidak sebanding dengan jadwal kerja yang padat.
"Kalau UMR sih rasanya nggak worth it ya dengan schedule sepadat itu," tulis salah satu akun di platform X, seperti dikutip 55tv.co.id.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa keputusan untuk resign sepenuhnya merupakan hak individu. Mereka beranggapan bahwa banyak perusahaan lain juga menerapkan jam kerja serupa, bahkan hingga larut malam.
Meskipun demikian, sebagian warganet menganggap wajar beban kerja yang berat mengingat besaran gaji yang diterima. Namun, klaim mengenai gaji dua digit (di atas Rp10 juta) dibantah oleh pengguna X lainnya. Menurutnya, gaji pegawai RANS yang bekerja di kantor BSD (Bumi Serpong Damai) tidak mencapai angka tersebut, berbeda dengan mereka yang bekerja langsung dengan Raffi Ahmad.
Lantas, berapa sebenarnya kisaran gaji pegawai RANS Entertainment? Informasi yang dihimpun 55tv.co.id menyebutkan bahwa gaji pokok pegawai RANS Entertainment berkisar antara Rp7 juta hingga Rp8 juta per bulan. Angka ini belum termasuk bonus yang bisa mencapai 3 hingga 5 kali lipat gaji pokok. Selain itu, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga dikenal sering mengajak para karyawannya berlibur ke luar negeri, bahkan keliling Eropa.
Fasilitas-fasilitas mewah ini membuat sebagian orang menjuluki pegawai RANS Entertainment sebagai "Pegawai Nagita Slavina" (PNS), sebuah plesetan dari Pegawai Negeri Sipil. Meskipun demikian, tingginya beban kerja tampaknya menjadi faktor utama yang mendorong sebagian karyawan untuk mencari peluang baru di tempat lain.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar