55 NEWS – Ekosistem energi bersih di Indonesia semakin solid dengan terjalinnya sinergi antara PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Kolaborasi ini bertujuan memperkuat rantai pasok biomassa untuk pembangkit listrik, dengan BNI menyediakan skema pembiayaan end-to-end bagi para pemasok biomassa yang bermitra dengan PLN EPI.
Related Post
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi pengadaan biomassa yang dilakukan PLN EPI secara terintegrasi. Efin Febriantoro, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN EPI, menjelaskan bahwa sebelumnya pengadaan biomassa dilakukan terpisah oleh berbagai entitas di bawah PLN Grup. Sejak awal tahun 2023, PLN EPI ditunjuk sebagai single point of procurement untuk energi primer, termasuk biomassa.
"Dengan model ini, kami dapat meningkatkan fleksibilitas pasokan energi primer melalui kontrak multi-destinasi, memperkuat transparansi, dan memperbaiki standarisasi," ujar Efin di Jakarta, Minggu (14/9/2025). Konsolidasi pengadaan di PLN EPI juga menciptakan efisiensi dan nilai tambah yang lebih besar, serta memberikan solusi terintegrasi dari hulu hingga hilir bagi mitra dan pelanggan.
Saat ini, PLN EPI menjalankan dua skema bisnis utama. Pertama, sebagai product provider, PLN EPI bertindak sebagai pembeli yang melakukan administrasi kontrak dengan mitra pemasok, termasuk negosiasi harga pembelian biomassa. Kedua, sebagai service provider, PLN EPI bertindak sebagai kuasa dari PLN Grup, seperti Indonesia Power (IP) dan Nusantara Power (NP), untuk melakukan administrasi kontrak dan negosiasi harga dengan pemasok.
Harga biomassa sendiri mengacu pada harga batu bara Free on Board (FOB) dengan indeks 1,2 FOB sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU, ditambah dengan biaya transportasi. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar