55 NEWS – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merespons keras insiden keracunan massal yang menimpa program Makan Bergizi Gratis (MBG). Lembaga ini menuntut perbaikan radikal dalam kinerja dan standar operasional seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat.

Related Post
Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Chandra Tirta Wijaya, menyatakan bahwa pembenahan sistem dan pengawasan yang ketat di setiap SPPG adalah harga mati. Tujuannya jelas, mencegah terulangnya kejadian serupa yang mencoreng citra program MBG. "Target kita adalah zero accident. Tidak boleh ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah," ujarnya dengan nada tegas, Kamis (2/10/2025).

Chandra juga mengingatkan para mitra pelaksana dapur MBG untuk tidak main-main dengan kebersihan, kesehatan pekerja, dan kualitas bahan makanan. Menurutnya, hal ini krusial agar program MBG dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. "Kami minta rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi. Badan Gizi Nasional (BGN) menilai MBG Kadin sebagai salah satu pelaksanaan terbaik, sehingga harus dijaga agar program ini tetap sehat, bermanfaat, dan berkelanjutan," imbuhnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan komitmen penuh dunia usaha untuk mendukung keberlanjutan program MBG. Namun, dukungan ini akan dievaluasi secara berkala, dan dapur mitra yang terbukti lalai dalam menjaga standar kualitas dan keamanan akan menghadapi konsekuensi serius, termasuk pencabutan izin. Kadin bertekad untuk memastikan bahwa program MBG benar-benar memberikan manfaat positif bagi masyarakat, tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar