55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya angkat bicara mengenai wacana pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto, yakni menggunakan dana sitaan hasil korupsi. Pernyataan ini muncul di tengah sorotan publik terkait kelanjutan proyek infrastruktur ambisius tersebut.

Related Post
Purbaya mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini masih dalam tahap pembahasan mendalam mengenai detail rencana tersebut. "Masih didiskusikan, masih didiskusikan nanti detailnya. Itu masih yang ada adalah masih garis-garis besarnya," ujarnya kepada awak media di Surabaya, Senin (10/11/2025). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa meskipun usulan telah dilontarkan, mekanisme dan implikasi hukumnya masih memerlukan kajian lebih lanjut.

Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah berencana mengirimkan tim khusus ke China dalam waktu dekat. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk merundingkan secara lebih rinci skema pembayaran utang proyek Whoosh dengan pihak terkait di Tiongkok. Namun, Purbaya belum memberikan kepastian mengenai agenda spesifik yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Tapi nanti akan diskusikan dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke China lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran persisnya. Kalau itu saya diajak biar saya tahu diskusinya seperti apa nanti," imbuhnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pembahasan teknis dan negosiasi yang mendalam akan segera dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang optimal bagi kedua belah pihak.
Wacana pembayaran utang Whoosh menggunakan dana sitaan korupsi ini menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat. Beberapa pihak menilai langkah ini sebagai solusi kreatif untuk mengatasi beban utang negara, sementara yang lain mempertanyakan aspek legalitas dan etika dari penggunaan dana hasil kejahatan untuk membiayai proyek infrastruktur. Pemerintah diharapkan dapat memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel kepada publik mengenai rencana ini.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar