55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren pelemahannya hari ini. Ancaman penurunan signifikan ini menyusul aksi jual besar-besaran kemarin yang merupakan reaksi terhadap pelemahan tajam di Wall Street dan bursa global lainnya selama libur Idul Fitri. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di pasar modal domestik.

Related Post
Valdy Kurniawan, analis dari Phintraco Sekuritas, dalam risetnya yang dirilis Rabu (9/4), memprediksi IHSG berpotensi ambles ke level 5.700-5.800. Ia menjelaskan bahwa kekuatan IHSG kemarin yang mampu bertahan di atas level support kritis Rp5.950, justru menjadi salah satu pemicu potensi penurunan ini. Ketahanan tersebut, menurutnya, belum dibarengi dengan perkembangan signifikan terkait isu tarif impor dari Amerika Serikat.

Pemerintah sendiri telah menyiapkan tim negosiasi tingkat tinggi untuk berunding dengan AS dan membawa sejumlah tawaran. Namun, hingga menjelang batas waktu implementasi, belum ada respons dari pihak AS. Akibatnya, tarif impor tersebut akan tetap diberlakukan sesuai pengumuman pada 2 April 2025 lalu.
Meski demikian, bukan berarti harapan sepenuhnya hilang. Terdapat secercah optimisme setelah pertemuan yang dilakukan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) pada Selasa malam (8/3/2025). Pertemuan tersebut diharapkan dapat meredam gejolak pasar. Namun, dampaknya terhadap pergerakan IHSG masih perlu dipantau secara ketat. Para investor perlu waspada dan mempertimbangkan strategi investasi yang tepat di tengah ketidakpastian ini.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar