55 NEWS – Gelombang disrupsi di sektor energi, khususnya terkait pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU swasta, telah memukul keras para awak mobil tangki (AMT). Banyak dari mereka kini terpaksa menganggur akibat minimnya permintaan pengiriman BBM ke SPBU-SPBU tersebut. Salah satu kisah pilu datang dari Marhara Gabetua, seorang sopir tangki BBM yang sebelumnya menggantungkan hidupnya dari pengiriman bahan bakar di wilayah Jabodetabek.
Related Post
Marhara mengaku kehilangan pekerjaannya sejak Agustus 2025. "Sudah berhenti sejak Agustus kemarin, sekitar sebulan saya di rumah," ungkapnya, Minggu (2/11/2025). Ia tak menampik perasaan gelisah dan khawatir menghantuinya, mengingat tanggung jawabnya untuk menafkahi keluarga dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Ketika itu saya sangat gelisah, karena ada tagihan yang harus dibayar setiap bulannya. Pusing, campur aduk," imbuhnya.
Namun, di tengah badai ketidakpastian, secercah harapan muncul. Marhara akhirnya mendapatkan kesempatan untuk kembali bekerja sebagai pengirim BBM, kali ini di bawah naungan Pertamina. Kini, ia bertugas mendistribusikan bahan bakar ke SPBU-SPBU Pertamina di wilayah Jabodetabek.
"Saya senang bisa bekerja kembali berkat Pertamina. Bisa mengirim BBM di daerah Jabodetabek dan membantu memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Saya merasa bangga karena Pertamina mempercayakan saya untuk mengirim BBM ke SPBU yang pada akhirnya akan disalurkan ke masyarakat," ujarnya dengan nada penuh syukur. Kisah Marhara menjadi bukti nyata bahwa di tengah tantangan, selalu ada peluang bagi mereka yang gigih dan berani beradaptasi. Langkah Pertamina dalam memberdayakan kembali para sopir tangki BBM yang terdampak krisis menjadi angin segar bagi keberlangsungan hidup banyak keluarga.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar