55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04% (year on year) pada kuartal III-2025. Menurutnya, capaian ini didorong oleh kombinasi faktor internal dan eksternal yang saling mendukung. Permintaan domestik yang kuat, kinerja ekspor yang tangguh, investasi yang memadai, serta optimalisasi belanja pemerintah menjadi kunci utama.

Related Post
Pemerintah semakin percaya diri bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% untuk tahun 2025 dapat tercapai. Purbaya menekankan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang efektif menjadi pilar penting dalam mewujudkan target tersebut.

"Realisasi pada kuartal III menunjukkan bahwa APBN dikelola secara efektif, dengan koordinasi yang erat bersama otoritas moneter dan sektor keuangan. APBN berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kinerja dunia usaha agar semakin berdaya saing, terutama di tingkat global," ungkap Purbaya di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Dukungan fiskal juga diwujudkan melalui penempatan kas negara sebesar Rp200 triliun secara hati-hati untuk memastikan likuiditas ekonomi yang memadai. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan non-fiskal untuk mengatasi hambatan (debottlenecking) demi mendorong realisasi investasi yang lebih tinggi secara berkelanjutan.
Konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,89% (yoy), didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan transaksi digital, serta berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung daya beli.
Hal ini tercermin dari peningkatan pengeluaran untuk transportasi dan komunikasi sebesar 6,41%, pertumbuhan konsumsi restoran dan hotel yang kuat sebesar 6,3%, seiring dengan peningkatan perjalanan wisatawan nusantara sebesar 21,8%. Konsumsi pemerintah juga tumbuh kuat sebesar 5,49%, didorong oleh Belanja Barang (19,3%) dan Belanja Pegawai (9,0%) sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan.
Investasi, yang diukur melalui Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), tumbuh sebesar 5,04% (yoy). Pertumbuhan ini didukung oleh keyakinan pelaku usaha dan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang stabil dan kondusif.
Ekspor barang dan jasa riil mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 9,91% (yoy), menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi. Hal ini didorong oleh penguatan industri domestik dan peningkatan permintaan dari negara-negara mitra dagang.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar