55 NEWS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat mengantisipasi ancaman bencana alam yang semakin nyata di berbagai wilayah Indonesia. Tahun 2025 ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp351,83 miliar untuk kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi infrastruktur publik, mempercepat respons terhadap situasi darurat, serta mendukung pemulihan pascabencana di seluruh pelosok negeri.

Related Post
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa kecepatan dan efektivitas penanganan bencana adalah kunci utama. Kementerian PU berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Kesiapsiagaan Infrastruktur dan Keselamatan Publik, Komando Terpadu dan Teknologi Respons Cepat, serta Pelayanan Publik yang Manusiawi dan Berkelanjutan. "Setiap detik sangat berharga. Kementerian PU harus hadir, bertindak cepat, dan memastikan infrastruktur tetap berfungsi demi keselamatan masyarakat," tegas Dody, Kamis (6/11/2025).

Anggaran tanggap darurat sebesar Rp351,83 miliar tersebut dialokasikan melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebesar Rp300 miliar dan Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp51,8 miliar. Selain itu, pemerintah juga telah memobilisasi kekuatan besar berupa 5.755 unit alat berat, 382.044 bahan logistik, serta menerjunkan 3.455 personel siaga di lapangan.
Hingga awal November 2025, realisasi penyerapan anggaran telah mencapai Rp261,9 miliar atau sekitar 74,4%. Fokus utama penanganan adalah bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Contohnya, penanganan bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, serta penanganan abrasi dan banjir rob di Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu. Informasi lebih lanjut mengenai alokasi anggaran dan upaya penanggulangan bencana dapat diakses melalui 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks







Tinggalkan komentar