55 NEWS – Kementerian Perdagangan (Kemendag) kini berada di bawah tekanan untuk segera menghentikan sementara (moratorium) izin impor food tray atau nampan yang rencananya akan digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini muncul akibat dugaan kuat bahwa nampan-nampan tersebut mengandung unsur babi, yang dikhawatirkan digunakan sebagai pelumas dalam proses produksinya. Nampan ini rencananya akan digunakan oleh para pelajar dan ibu hamil di seluruh Indonesia.

Related Post
"Kami sangat berharap pemerintah segera memberlakukan moratorium, menghentikan impor food tray yang jelas-jelas bermasalah dari aspek kehalalan dan thayyiban," tegas Ketua RMI-NU DKI Jakarta, Rakhmad Zailani Kiki, pada Kamis (18/9/2025).

Kecurigaan ini bermula ketika Ustaz Wafa Riansah, Wakil Sekretaris RMI-NU DKI, melakukan kunjungan ke pabrik produsen food tray di Tiongkok. Ia kemudian mengambil sampel pelumas yang digunakan dalam produksi nampan tersebut dan membawanya kembali ke Indonesia untuk diuji di laboratorium.
"Sayangnya, di Indonesia tidak ada fasilitas yang memadai untuk melakukan pengujian tersebut. Akhirnya, kami membawa kembali sampel tersebut ke China untuk diuji, dan hasilnya mengejutkan: terdeteksi adanya kandungan minyak babi," ungkapnya. Hasil uji laboratorium ini telah dilaporkan kepada pihak berwenang, namun hingga kini belum ada respons yang signifikan.
Rakhmad Zailani Kiki menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa produk yang digunakan dan dikonsumsi adalah halal. Ia berharap temuan ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah agar program MBG dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip sosial dan syariah yang baik.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar