55 NEWS – Indonesia dan Uni Eropa (UE) akhirnya mencapai kesepakatan penting melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini menimbulkan pertanyaan besar: apa keuntungan konkret yang bisa diraih Indonesia dari perjanjian dagang berskala besar ini?
Related Post
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kemitraan ekonomi dengan Uni Eropa ini menjadi sinyal kuat di tengah ketidakpastian global. IEU-CEPA menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga sistem perdagangan yang terbuka, transparan, dan berlandaskan aturan yang jelas.
"Kerja sama yang erat ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan bersama bagi Indonesia dan Uni Eropa," kata Airlangga, Rabu (24/9/2025).
Kedua belah pihak berkomitmen untuk mengimplementasikan perjanjian yang akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha dari berbagai skala, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat luas di kedua wilayah.
Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang yang sangat strategis bagi Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa mencapai USD30,4 miliar, dengan surplus sebesar USD4,4 miliar yang menguntungkan Indonesia. Selain itu, Uni Eropa tercatat sebagai investor terbesar kelima di Indonesia, dengan total investasi mencapai USD15,6 miliar dalam kurun waktu 2019-2024.
"Saya rasa ini adalah momen yang tepat untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang bebas, adil, dan saling menguntungkan. Presiden RI Prabowo Subianto berharap IEU-CEPA dapat menjadi game changer di pasar global. Dengan kolaborasi Indonesia dan Uni Eropa, kita dapat menciptakan pertumbuhan yang signifikan, tidak hanya bagi Uni Eropa, tetapi juga bagi kawasan Indo-Pasifik, di mana Indonesia memegang peranan sebagai ekonomi terbesar di ASEAN," tegas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, IEU-CEPA diproyeksikan akan membuka pintu bagi investasi yang lebih besar, mempermudah aktivitas perdagangan, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat integrasi Indonesia dan Uni Eropa dalam rantai nilai global. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan menarik investasi asing yang lebih besar.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar