
Artikel Berita:

Related Post
55 NEWS – Di hadapan para pemimpin dunia dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana ambisius Indonesia untuk membangun Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) sepanjang 480 kilometer. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ancaman serius kenaikan permukaan air laut yang mengintai pesisir utara Jawa.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merasakan langsung dampak perubahan iklim. Kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman nyata, terutama di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa, di mana laju kenaikan mencapai 5 cm per tahun.
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kami menyaksikan langsung dampak perubahan iklim, khususnya kenaikan permukaan laut. Di pantai utara ibu kota kami, permukaan laut naik 5 cm setiap tahun," tegas Prabowo dalam pidatonya, Rabu (24/9/2025).
Presiden Prabowo menekankan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa ini adalah sebuah keharusan. Proyek monumental ini diharapkan dapat melindungi masyarakat pesisir dari potensi bencana akibat naiknya permukaan air laut.
"Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan dalam 20 tahun untuk ini? Karena itu, kami membangun Giant Sea Wall (tanggul laut raksasa) sepanjang 480 kilometer," ujarnya.
Menurut Prabowo, langkah ini bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata untuk menghadapi perubahan iklim. Pembangunan tanggul raksasa ini menjadi prioritas untuk menyelamatkan masyarakat pesisir dari ancaman yang semakin nyata. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah konkret, bukan hanya sekadar slogan, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Informasi lebih lanjut mengenai proyek ini dapat diakses melalui 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar