55 NEWS – Kemacetan horor melanda Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Biang keladinya? Penutupan sementara 7 Gerbang Tol (GT) dalam kota untuk keperluan renovasi pasca aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. Dampaknya sangat terasa, terutama pada jam-jam sibuk.

Related Post
Kamis malam, Jalan Gatot Subroto menjadi saksi bisu kemacetan parah. Arus lalu lintas dari arah Slipi menuju Mampang tersendat di sekitar Putaran Semanggi. Kondisi serupa juga terjadi di arah sebaliknya, dari Mampang menuju Slipi.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Rivan Achmad Purwantono, mengungkapkan bahwa lebih dari 2 juta kendaraan setiap harinya bertransaksi di 7 gerbang tol tersebut. Penutupan gerbang tol ini menyebabkan kendaraan tidak dapat terlayani dan memadati jalanan kota.
"Gerbang tol ini adalah titik vital yang tidak bisa dihindari. Lebih dari 2 juta masyarakat melintas di 7 gerbang tol ini setiap harinya," jelas Rivan.
Rivan menjelaskan bahwa kerusakan akibat aksi massa pada akhir Agustus lalu memaksa Jasa Marga melakukan rekonstruksi total. Pekerjaan berat ini membutuhkan penutupan akses agar pengerjaan dapat dilakukan secara fokus dan cepat.
"Sebelumnya, perbaikan dilakukan pada malam hari hingga pagi hari. Namun, untuk konstruksi besar seperti ini, penghentian pekerjaan tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, penutupan sementara menjadi solusi," tambahnya.
Kemacetan semakin diperparah dengan jam pulang kerja. Sebelumnya, sebagian gerbang tol masih beroperasi karena pekerjaan konstruksi dilakukan pada malam hingga pagi hari. Namun, saat ini pekerjaan dilakukan secara terus-menerus, sehingga penutupan menjadi permanen selama masa renovasi.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar