55 NEWS – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa shutdown atau penghentian operasional pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menunda kelanjutan negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan AS. Proses negosiasi draf kesepakatan dagang terpaksa dihentikan sementara dan akan dilanjutkan setelah situasi di AS kembali normal.

Related Post
Penghentian operasional pemerintah AS ini dimulai sejak 1 Oktober 2025, setelah Kongres gagal mencapai kesepakatan terkait anggaran. "Kami masih menunggu kepastian berapa lama shutdown di Amerika Serikat akan berlangsung. Setelah itu, barulah kami bisa memulai kembali proses legal drafting," ujar Airlangga dalam acara Wealth Wisdom 2025 PermataBank, Selasa (7/10/2025).

Indonesia saat ini tengah berupaya melobi pemerintah AS untuk mendapatkan pengecualian tarif terhadap beberapa komoditas ekspor utama, termasuk kakao, kopi, dan kelapa sawit. Sebelum shutdown terjadi, AS telah memberlakukan tarif resiprokal sebesar 19 persen terhadap produk-produk asal Indonesia.
Airlangga menjelaskan bahwa penurunan tarif resiprokal dari 32 persen menjadi 19 persen sebelumnya telah memberikan dampak positif bagi sekitar lima juta pekerja di sektor tekstil, furnitur, dan alas kaki. Penundaan negosiasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan dampak positif tersebut. Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan situasi di AS dan berupaya mencari solusi terbaik untuk menjaga kepentingan ekonomi nasional.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar