55 NEWS – Kabar gembira bagi para guru di seluruh Indonesia! Bantuan Subsidi Upah (BSU) telah dicairkan, dan yang lebih menggembirakan, insentif sebesar Rp2,1 juta untuk guru non-ASN juga sudah mulai masuk rekening. Namun, di tengah euforia ini, kewaspadaan tingkat tinggi sangat diperlukan. Maraknya laman palsu yang berpotensi melakukan phishing mengintai, mengincar data pribadi para guru.

Related Post
Yudhistira Nugraha, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, mengimbau seluruh guru dan masyarakat untuk tidak gegabah mempercayai pesan, email, atau tautan mencurigakan yang mengatasnamakan Kemendikdasmen atau pihak terkait. "Waspada phishing! Jangan mudah percaya dengan pesan, email, atau link mencurigakan yang mengatasnamakan pihak tertentu. Phishing adalah upaya penipuan untuk mencuri data pribadi seperti password, OTP, atau informasi keuangan," tegas Yudhistira di Jakarta, mengingatkan potensi kerugian finansial dan kebocoran data pribadi.

Pusdatin Kemendikdasmen memberikan beberapa tips penting untuk menghindari jebakan phishing:
- Periksa Keabsahan Pengirim: Selalu teliti alamat email atau nomor telepon pengirim pesan. Jangan terburu-buru percaya jika terlihat asing atau mencurigakan.
- Hindari Klik Sembarangan: Jangan pernah mengklik tautan (link) yang mencurigakan, terutama jika dikirimkan oleh sumber yang tidak dikenal.
- Aktifkan Verifikasi Dua Langkah: Fitur keamanan ini akan memberikan lapisan perlindungan ekstra pada akun Anda.
- Simpan Data Pribadi dengan Aman: Hanya simpan data pribadi Anda di aplikasi atau website resmi dan terpercaya.
Yudhistira juga mengungkapkan beberapa contoh laman yang terindikasi melakukan phishing, seperti daftar.form-gtkdikdasmen.com, layanan.form-gtkdikdasmen.com, intensif.gtk-dikdasmen.com, dan intensif.gtkdikdasmen.com. "Domain-domain ini berpotensi mencuri data pribadi Anda. Mohon berhati-hati dan pastikan hanya mengisi informasi pada laman resmi kementerian," pesannya.
Kehati-hatian dan verifikasi informasi adalah kunci untuk melindungi diri dari ancaman phishing. Jangan sampai insentif yang seharusnya menjadi berkah justru berubah menjadi petaka akibat kelalaian.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar