55 NEWS – Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons keluhan masyarakat terkait harga beras khusus yang melambung tinggi di toko ritel modern. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi mendalam bersama para pelaku usaha untuk mencari solusi terbaik.
Related Post
Arief menekankan pentingnya transparansi dalam struktur biaya produksi beras khusus. Ia berharap, dengan pembahasan yang komprehensif, dapat ditemukan formula harga yang wajar, baik di tingkat produsen maupun di ritel. Selain itu, Arief juga meminta agar ritel modern kembali memasok beras premium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Perhatian utama pemerintah adalah harga beras khusus. Kami akan membedah struktur biaya produksinya agar tidak terlalu tinggi, seperti halnya beras reguler. Tujuannya agar harga tetap terjangkau bagi konsumen," ujar Arief dalam keterangan resminya, Senin (15/9/2025).
Arief menambahkan, ritel modern memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga beras. Ia meminta agar ketersediaan beras premium tetap dijaga dan tidak hanya fokus pada penjualan beras khusus. "Kita sepakat membantu pemerintah. Jadi beras premiumnya tolong diisi kembali. Jangan dibiarkan kosong. Kita di sini untuk bantu masyarakat luas," tegasnya.
Bapanas juga menargetkan penyaluran beras SPHP sebanyak 800 ribu ton hingga akhir tahun 2025, termasuk melalui jaringan ritel modern. Arief menilai, ritel modern merupakan saluran distribusi yang efektif dan disiplin dalam menjual beras sesuai HET. Oleh karena itu, ketersediaan beras SPHP di seluruh jaringan ritel akan terus dipantau dan ditingkatkan.
Pemerintah berharap, dengan langkah-langkah ini, harga beras di tingkat konsumen dapat kembali stabil dan terjangkau, sehingga meringankan beban masyarakat. Bapanas akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar