Kolaborasi PLN dan EML: Solusi Akhir Krisis Listrik Madura yang Telah Mengintai Selama 8 Tahun?

Kolaborasi PLN dan EML: Solusi Akhir Krisis Listrik Madura yang Telah Mengintai Selama 8 Tahun?

55 NEWS – Setelah penantian panjang selama delapan tahun, PT PLN Energi Primer (PLN EPI) dan PT Energi Mineral Langgeng (EML) akhirnya resmi menggandeng tangan. Kolaborasi strategis ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada Jumat (21/3) lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk mengamankan pasokan gas bagi sistem kelistrikan di Pulau Madura, yang selama ini kerap mengalami kendala pasokan dari Pulau Jawa. Proyek ambisius ini diharapkan mampu menjadi solusi permanen atas permasalahan kelistrikan yang telah lama membayangi Madura.

COLLABMEDIANET

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengungkapkan bahwa PJBG ini merupakan jawaban atas kebutuhan mendesak akan pembangkit gas di Madura. Ia menekankan pentingnya pembangkit ini untuk menjamin keandalan pasokan listrik di daerah tersebut, yang selama ini sangat bergantung pada pasokan dari luar pulau. "Kehadiran pembangkit ini akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Madura dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Hartanto.

Kolaborasi PLN dan EML: Solusi Akhir Krisis Listrik Madura yang Telah Mengintai Selama 8 Tahun?
Gambar Istimewa : file.fin.co.id

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menambahkan bahwa proyek ini telah melalui proses perencanaan yang panjang dan penuh tantangan. "Awalnya, rencana ini diluncurkan delapan tahun lalu untuk mengatasi ketidakstabilan pasokan listrik di Sumenep. Tantangan utamanya adalah memastikan pasokan gas yang terjamin. Kini, kita akhirnya dapat memulai langkah nyata untuk mengalirkan gas dan mendukung pembangunan pembangkit tersebut," ujarnya.

Pembangkit gas ini dijadwalkan mulai beroperasi pada 31 Oktober 2025. Dengan beroperasinya pembangkit ini, diharapkan permasalahan ketidakstabilan tegangan listrik di Madura, yang selama ini mengandalkan pasokan dari Gresik melalui kabel laut Suramadu, dapat teratasi. "Kami optimis, pasokan listrik akan lebih stabil dan cadangan kapasitas pembangkit di Madura akan meningkat secara signifikan," tambah Iwan Agung.

Direktur PT Energi Mineral Langgeng, Kikin Abdul Hakim, turut mengungkapkan rasa syukurnya atas terwujudnya kolaborasi ini setelah melewati berbagai kendala sejak tahun 2013. "Pada tahap awal, pasokan gas dari lapangan ENC akan mencapai 7 BBTUD, dan diharapkan dapat meningkat hingga 30 BBTUD," jelasnya. Kikin optimistis pasokan gas yang cukup akan menjamin kelancaran operasional pembangkit dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Madura.

Dukungan juga datang dari Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik. Ia menyatakan bahwa SKK Migas akan memprioritaskan potensi gas untuk kebutuhan kelistrikan PLN. "Ke depan, kami berharap Madura dapat terjamin pasokan listriknya, sehingga pembangkit dapat beroperasi dengan lancar," tegas Rayendra. Kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi kelistrikan Madura, membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar