55 NEWS – Di tengah gejolak perang dagang global yang semakin memanas, harga Bitcoin menunjukkan ketahanan yang mengejutkan. Pada pertengahan April 2025, aset kripto ini bertengger stabil di kisaran USD 84.000 hingga USD 86.000 (sekitar Rp 1,44 miliar), menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya tensi geopolitik. Meskipun tidak melesat signifikan, pergerakan ini menarik perhatian para analis pasar.
Related Post
Data dari CoinGecko pada saat berita ini ditulis menunjukkan kenaikan tipis 1% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai $2,778,957,637,781 dengan volume perdagangan sebesar $46,715,872,147. Stagnasi harga ini, menurut beberapa pengamat, mencerminkan sikap wait-and-see para investor yang mewaspadai potensi resesi di Amerika Serikat dan dampak perang dagang yang meluas.
Namun, di balik kestabilan harga tersebut, terdapat beberapa faktor pendorong yang menarik untuk diulas. Salah satunya adalah rumor pembelian Bitcoin oleh pemerintah Amerika Serikat menggunakan pendapatan dari tarif perdagangan. Langkah diversifikasi cadangan nasional ini, jika benar, tentu akan memberikan sentimen positif bagi Bitcoin.
Sentimen positif lainnya datang dari arus masuk modal ke ETF Bitcoin spot. Laporan menunjukkan infus dana sebesar USD 1,47 juta pada 14 April 2025, setelah tujuh hari berturut-turut mengalami arus keluar. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, memberikan analisisnya terkait volatilitas harga Bitcoin beberapa hari terakhir. Ia melihat koreksi harga Bitcoin dari USD 86.000 ke bawah USD 84.000 sebagai respons terhadap dinamika kebijakan perdagangan global dan minimnya likuiditas di akhir pekan.
Ketahanan Bitcoin di tengah badai perang dagang ini menimbulkan pertanyaan: apakah Bitcoin benar-benar menjadi aset lindung nilai yang handal? Atau, apakah ini hanya sementara dan potensi gejolak masih mengintai di depan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar