55 NEWS – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan harapannya agar Amerika Serikat (AS) dan China segera mencapai kesepakatan perdagangan dan mengakhiri perang tarif impor yang merugikan banyak negara, termasuk Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Prabowo di tengah rencana Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor produk China hingga 125%. Situasi ini, menurut Prabowo, mengancam stabilitas ekonomi global dan berdampak pada Indonesia yang memiliki hubungan dagang erat dengan kedua negara adidaya tersebut.

Related Post
Prabowo menegaskan sikap netral Indonesia dalam konflik dagang AS-China. "Kami menghormati kedua negara. Baik China maupun AS adalah mitra dagang utama kami. Indonesia ingin berperan sebagai jembatan penghubung, bukan memihak salah satu pihak," tegasnya. Sikap ini penting mengingat potensi dampak negatif perang dagang terhadap perekonomian Indonesia.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga mengungkapkan telah mengajukan permohonan untuk bertemu dengan Presiden Trump. Pertemuan ini dinilai krusial mengingat AS juga memberlakukan tarif impor terhadap sejumlah produk Indonesia hingga 32%. Prabowo berharap pertemuan tersebut dapat membuka peluang bagi Indonesia untuk mencari solusi atas permasalahan tarif impor ini. "Saya sudah meminta waktu bertemu, mudah-mudahan terlaksana," ujarnya penuh harap. Keberhasilan pertemuan ini akan sangat menentukan arah kebijakan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya dalam menghadapi dinamika perdagangan global yang semakin kompleks.
Keberhasilan Prabowo dalam mediasi ini akan menjadi sorotan dunia, mengingat posisi Indonesia yang strategis sebagai jembatan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Apakah pertemuan ini akan menjadi titik balik dalam perang dagang AS-China? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar