55 NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2025, BRI Peduli kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan melalui program unggulannya, "Yok Kita Gas". Bukan sekadar kampanye, program ini terbukti efektif mengurangi sampah dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Surabaya. Lebih dari itu, dampaknya terhadap lingkungan jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
Program "Yok Kita Gas" yang merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI, mengadakan edukasi dan aksi nyata pengelolaan sampah di Istana Maggot BSF, Surabaya. Sebanyak 100 warga Kelurahan Kebonsari dan 50 pelajar SMP Negeri 36 Surabaya turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para peserta diajarkan cara memilah sampah dari sumbernya, budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF), pembuatan ecoenzym, serta pengelolaan maggot BSF menjadi produk jadi. Konsep Bank Sampah juga diintegrasikan, di mana sampah bernilai ekonomis dapat ditukarkan dengan sembako. BRI Peduli juga memberikan bantuan tempat sampah pilah kepada kelurahan dan sekolah.
Hasilnya sungguh mengagumkan. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 73 karung sampah, mereduksi 20 kg sampah organik dan 99,4 kg sampah anorganik. Lebih dari itu, potensi reduksi emisi gas karbon mencapai 112,1 CO2 dan reduksi emisi gas metan sebanyak 98,6 CH4. Ini membuktikan bahwa program ini tak hanya efektif dalam pengelolaan sampah, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menjelaskan bahwa program "Yok Kita Gas" selaras dengan komitmen BRI dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. Pengolahan sampah organik menjadi pupuk melalui maggot BSF, misalnya, mampu meningkatkan pendapatan warga dan menumbuhkan kebiasaan menabung melalui Bank Sampah.
Sejak 2021, program "Yok Kita Gas" telah diimplementasikan di 41 lokasi di Indonesia, meliputi pasar tradisional dan lingkungan masyarakat. Program ini telah berhasil menyasar 38 Bank Sampah dengan total tabungan mencapai Rp1,79 miliar. Selain itu, program ini juga telah memproduksi pupuk kompos, pupuk organik cair, maggot, dan ecoenzym dalam jumlah signifikan. Secara keseluruhan, program ini telah menyerap 108.860 kg sampah organik dan 88.449,4 kg sampah anorganik, dengan potensi reduksi emisi gas rumah kaca yang sangat besar.
Catur menambahkan bahwa program ini akan terus dikembangkan dan diperluas ke kota-kota lain di Indonesia dengan berkolaborasi dengan Bank Sampah yang telah ada. BRI juga akan terus berkolaborasi dengan konsultan untuk pendampingan program, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan sumber daya manusia. Program "Yok Kita Gas" membuktikan bahwa pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar