55 NEWS – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memulai pembangunan titik injeksi (injection point) biomethane di Pagardewa, Sumatera Selatan. Langkah ini menandai babak baru dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia, dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai sumber energi bersih.
Related Post
Titik injeksi Pagardewa menjadi gerbang utama bagi biomethane untuk masuk ke dalam jaringan gas bumi PGN. Artinya, biomethane yang dihasilkan dari limbah pabrik kelapa sawit (POME) ini, kini dapat dimanfaatkan layaknya gas bumi konvensional. Rumah tangga, industri, sektor retail, hingga transportasi darat, berpotensi menikmati energi ramah lingkungan ini melalui jaringan gas yang sudah ada.
Infrastruktur di Pagardewa dilengkapi dengan Pressure Reducing System (PRS), yang tidak hanya berfungsi sebagai titik injeksi biomethane, tetapi juga membuka peluang untuk sumber pasokan energi lainnya, seperti gas metana batubara (CBM) dan sumber gas terpencil (stranded gas). PGN menargetkan penyediaan biomethane sebesar 1,2 BBTUD melalui titik injeksi Pagardewa ini.
Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, menyatakan bahwa proyek biomethane ini akan memperluas portofolio PGN di sektor energi terbarukan. "Ini adalah langkah strategis untuk menyediakan produk dekarbonisasi. Selain itu, membuka peluang pendapatan baru bagi PGN, memperkuat peran kami dalam transisi energi, dan mendukung target ESG perusahaan," ujarnya.
Proses produksi biomethane melibatkan pemanfaatan limbah POME dari pabrik kelapa sawit untuk menghasilkan biogas. Biogas ini kemudian diolah menjadi biomethane, dikompresi menjadi renewable natural gas (RNG), dan diinjeksikan ke dalam infrastruktur gas bumi. Setelah injeksi, biomethane dapat didistribusikan ke berbagai sektor pelanggan sebagai energi terbarukan dengan karakteristik yang serupa dengan gas bumi. Langkah inovatif ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar