55 NEWS – Gedung Putih mengumumkan kabar mengejutkan terkait perang dagang AS-China. Tarif impor barang-barang asal China melonjak drastis hingga 245%! Langkah ini merupakan balasan atas tindakan pembalasan yang dilakukan Beijing, menurut pernyataan resmi yang dirilis Selasa (15/4/2025) malam waktu setempat. Kenaikan tarif ini diprediksi akan semakin memperkeruh hubungan ekonomi kedua negara adikuasa tersebut.
Related Post
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa pemerintah AS telah memulai penyelidikan terkait keamanan nasional terhadap impor sumber daya vital dari China. Penyelidikan ini juga menjadi landasan bagi pengenaan tarif timbal balik yang telah diumumkan sebelumnya pada 2 April lalu. "China kini menghadapi tarif hingga 245 persen atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," tegas Gedung Putih dalam rilis resminya.
Lebih lanjut, Gedung Putih menambahkan bahwa lebih dari 75 negara telah melakukan pendekatan untuk membahas kesepakatan perdagangan baru. Sebagai konsekuensinya, tarif individual yang lebih tinggi untuk sementara ditangguhkan selama masa negosiasi, kecuali untuk China yang dianggap telah melakukan tindakan pembalasan yang signifikan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk tekanan kuat dari AS kepada China.
Salah satu pemicu utama peningkatan tarif ini adalah larangan ekspor dari China terhadap beberapa material penting, termasuk galium, germanium, antimoni, dan bahan-bahan berteknologi tinggi lainnya yang berpotensi memiliki aplikasi militer. Larangan tersebut, yang diberlakukan beberapa bulan lalu, dinilai sebagai tindakan proteksionis yang mengancam keamanan ekonomi AS.
Kenaikan tarif impor ini tentu akan berdampak signifikan terhadap perdagangan bilateral AS-China dan berpotensi memicu eskalasi konflik ekonomi yang lebih luas. Para analis ekonomi memprediksi dampaknya akan terasa pada berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga teknologi. Perkembangan selanjutnya dari perang dagang ini patut untuk dipantau secara ketat.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar