55 NEWS – Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai angka USD431,9 miliar pada Agustus 2025. Jika dikonversikan dengan kurs Rp16.500 per USD, maka total ULN mencapai Rp7.126,3 triliun. Angka ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.

Related Post
Perlambatan pertumbuhan ULN ini disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, pertumbuhan ULN sektor publik yang melambat. Kedua, kontraksi atau penurunan pertumbuhan ULN sektor swasta. Data ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).

Secara tahunan, pertumbuhan ULN Indonesia tercatat sebesar 2,0 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2025 yang mencapai 4,2 persen (yoy). Perlambatan ini menjadi perhatian khusus di tengah upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ramdan menjelaskan bahwa posisi ULN pemerintah pada Agustus 2025 tercatat sebesar USD213,9 miliar, tumbuh 6,7 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 9 persen (yoy) pada Juli 2025. Melambatnya pertumbuhan ini dipengaruhi oleh berkurangnya aliran masuk modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN). Kondisi ini dipicu oleh ketidakpastian yang masih tinggi di pasar keuangan global.
Pemerintah menegaskan bahwa ULN merupakan salah satu instrumen penting dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pengelolaan ULN dilakukan secara hati-hati, terukur, dan akuntabel. Pemanfaatan ULN diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang bertujuan untuk mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional. Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa setiap pinjaman luar negeri memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar