55 NEWS – Pernyataan mengejutkan datang dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Trump menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "teman lama" dan optimis akan tercapainya kesepakatan yang menguntungkan kedua negara. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah era perang tarif AS-China akhirnya berakhir, atau ini hanyalah strategi politik baru?

Related Post
Nada damai yang diungkapkan Trump sangat kontras dengan sikapnya selama menjabat. Dikenal dengan pendekatannya yang agresif dan retorika keras terhadap China, Trump sebelumnya menerapkan kebijakan tarif impor yang memicu perang dagang yang berdampak signifikan terhadap perekonomian global. Kini, ia justru menyatakan keyakinan akan tercapainya kesepakatan yang baik dengan China, mengatakan, “Apa yang terjadi dengan China? Kami sangat ingin bisa menyusun kesepakatan. Kami sedang mengatur ulang meja perundingan dan saya yakin bahwa kami akan bisa akur dengan sangat baik. Saya sangat menghormati Presiden Xi, dia telah menjadi teman saya sejak lama dan saya pikir pada akhirnya kami akan mencapai sesuatu yang sangat baik untuk kedua negara.”

Perang dagang AS-China yang dimulai pada 2018, ditandai dengan saling mengenakan tarif impor atas barang-barang senilai ratusan miliar dolar. Tuduhan praktik dagang tidak adil, pencurian kekayaan intelektual, dan manipulasi mata uang menjadi pemicu utama konflik ini. Dampaknya pun terasa luas, mulai dari kenaikan harga barang hingga gangguan rantai pasok global. Meskipun sempat ada kesepakatan tahap pertama pada 2020, ketegangan tetap berlanjut.
Pernyataan terbaru Trump ini menimbulkan spekulasi di kalangan analis ekonomi. Apakah ini sinyal berakhirnya perang tarif, atau hanya manuver politik menjelang tahun politik yang penuh dinamika? Atau mungkin, ini adalah strategi baru untuk menekan China dari luar pemerintahan? Pertanyaan-pertanyaan ini masih membutuhkan jawaban yang lebih pasti. Yang jelas, perkembangan hubungan AS-China akan terus menjadi sorotan tajam bagi pasar global. Pasalnya, dampak dari hubungan kedua negara raksasa ini sangat signifikan terhadap perekonomian dunia.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar