
Artikel Berita:

Related Post
55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Senin (16/6/2025). Sentimen negatif ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Iran dan Israel, yang menimbulkan kekhawatiran mendalam terhadap stabilitas ekonomi global dan domestik.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam risetnya menyampaikan, "Di tengah tantangan tarif dan potensi penurunan daya beli masyarakat, secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi. Level MA200 di sekitar 7.132 hingga support di 7.100 menjadi area yang perlu diwaspadai."
Pekan lalu, indeks-indeks utama di Wall Street juga ditutup dengan kinerja yang kurang memuaskan, terutama pada hari Jumat (13/6), dipicu oleh eskalasi konflik Israel-Iran. Situasi ini meningkatkan risiko geopolitik dan mendorong lonjakan harga minyak mentah.
Serangan balasan antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak mentah global, yang menyebabkan harga minyak sempat melonjak hingga 7%. Di sisi lain, harga emas sebagai aset safe haven mengalami kenaikan sekitar 1,3% menjadi USD3,428 per troy ounce, seiring meningkatnya permintaan. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan sebesar 5 bps menjadi 4,411%.
Ratna menambahkan bahwa pasar akan terus memantau perkembangan konflik di Timur Tengah, kemajuan negosiasi perdagangan AS dengan mitra dagangnya, serta hasil KTT G7 yang berlangsung di Kanada pada 15-17 Juni 2025.
Selain itu, sejumlah bank sentral dunia, termasuk The Fed, PBoC, BoJ, BoE, dan Bank Indonesia (BI), dijadwalkan untuk membahas kebijakan moneter pada pekan ini. Sebagian besar analis memperkirakan bahwa bank-bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga acuan mereka. Keputusan serupa juga diperkirakan akan diambil oleh bank sentral di Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina, dan Taiwan.
Dalam kondisi pasar yang volatil ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai memiliki potensi untuk memberikan imbal hasil positif, antara lain: PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA). Investor disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum mengambil keputusan investasi.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar