
Artikel Berita:

Related Post
55 NEWS – Kabar kurang sedap menghampiri para karyawan Shell di tengah isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik perusahaan tersebut. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini menjadi momok menakutkan bagi para pekerja, menyusul kekosongan stok BBM yang terjadi sejak akhir Agustus 2025.
Kondisi ini terungkap di salah satu SPBU Shell yang berlokasi di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa SPBU tersebut kini hanya menjual BBM jenis diesel. Sementara itu, produk BBM unggulan seperti Shell Super dan V-Power sudah tidak lagi tersedia selama hampir satu bulan terakhir.
"Bengkel dan minimarket saja yang masih bertahan. Stok BBM sudah kosong sejak akhir Agustus, sekarang cuma jual diesel," ujarnya kepada 55tv.co.id, Kamis (18/9/2025).
Karyawan tersebut juga menyampaikan kekhawatirannya jika kondisi ini terus berlanjut, operasional unit usaha pendukung seperti minimarket dan bengkel pun akan ikut terimbas. "Khawatir kalau BBM tidak ada, otomatis minimarket dan bengkel juga bisa terdampak. Karena Shell kan memang utamanya jual BBM. Kalau stok kosong, otomatis bengkel dan minimarket akan sepi. Apalagi kita juga ada target," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa SPBU tersebut sebelumnya telah melakukan PHK terhadap sebagian besar karyawan akibat penurunan aktivitas operasional. Saat ini, hanya beberapa staf yang masih dipertahankan untuk menjaga operasional terbatas.
"Banyak karyawan di Shell Lenteng Agung yang terkena lay off. Ada 20 orang yang terkena lay off per tanggal 1 September. Sekarang sisa kasir satu orang untuk operator," ucapnya dengan nada prihatin.
Karyawan tersebut berharap agar persoalan distribusi dan pasokan BBM swasta segera dapat diselesaikan agar operasional SPBU kembali normal. "Harapannya semoga Shell cepat membaik, stok ada lagi semua," pungkasnya.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar