Dompet Warga Full Senyum! Bansos Mengalir Deras Hingga Akhir 2025, Ada Apa?

55 NEWS – Pemerintah memastikan program bantuan sosial (bansos) akan terus digelontorkan hingga akhir tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan intensitas penyaluran bansos pada semester kedua tahun ini. "Semester kedua, kita akan melakukan penebalan daripada bansos," ujarnya di Jakarta, Senin (8/9/2025).

Selain bansos, pemerintah juga memperpanjang sejumlah insentif lainnya, termasuk insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sektor perumahan. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, khususnya di sektor properti yang memiliki efek berganda terhadap perekonomian.

"Seluruhnya yang sedang berjalan itu dilanjutkan. Seperti terkait dengan PPN perumahan, kemudian bantuan sosial. Itu semua tetap berjalan," tegas Airlangga.

Sebagai informasi, pemerintah telah meluncurkan enam paket stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap stabil di angka 5% pada kuartal kedua. Paket stimulus ini mencakup berbagai sektor, termasuk transportasi, energi, bantuan sosial, dan ketenagakerjaan.

Beberapa program unggulan dalam paket stimulus tersebut antara lain diskon tiket kereta, pesawat, kapal laut, serta potongan tarif tol yang ditargetkan menjangkau hingga 110 juta pengguna jalan. Selain itu, pemerintah juga memberikan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA.

Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintah optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga akhir tahun 2025. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan berbagai program bantuan dan insentif yang disediakan pemerintah untuk meningkatkan daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Informasi lebih lanjut mengenai program-program ini dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan instansi terkait lainnya.

Editor: Akbar soaks