55 NEWS – Geger! Perang dagang AS-China memasuki babak baru yang menegangkan. Pemerintah Negeri Tirai Bambu secara mengejutkan memerintahkan seluruh maskapai penerbangannya untuk menolak pengiriman pesawat Boeing. Langkah drastis ini merupakan balasan atas kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan tarif impor barang-barang China hingga 145%! Keputusan ini langsung membuat saham Boeing merosot 0,5%, mengingat China merupakan pasar pertumbuhan terbesar bagi perusahaan manufaktur pesawat terbang tersebut.

Related Post
Industri penerbangan global pun ikut terguncang. Perang tarif ini telah menciptakan ketidakpastian besar, memaksa perusahaan pembuat pesawat, maskapai, dan pemasok untuk meninjau ulang kontrak senilai miliaran dolar. Kasus Howmet Aerospace, pemasok asal AS, semakin memperkeruh suasana, memicu perdebatan sengit soal siapa yang harus menanggung beban tarif baru ini.

Situasi semakin rumit karena ketidakjelasan mengenai perubahan tarif membuat pengiriman pesawat menjadi tanda tanya besar. Beberapa CEO maskapai bahkan terang-terangan menyatakan akan menunda penerimaan pesawat baru daripada harus menanggung biaya bea masuk yang membengkak. Rencana tiga maskapai penerbangan terbesar China, Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines, untuk menerima puluhan pesawat Boeing hingga tahun 2027 pun kini terancam batal.
Lebih mengejutkan lagi, informasi dari 55tv.co.id menyebutkan bahwa China juga mendesak maskapai penerbangannya untuk menghentikan pembelian suku cadang dan peralatan pesawat dari perusahaan-perusahaan AS. Meskipun dua sumber industri penerbangan belum mendapatkan konfirmasi resmi mengenai larangan menyeluruh atas suku cadang AS dari pemerintah China, tetapi isu ini semakin memperkuat sinyalemen eskalasi konflik perdagangan antara dua negara adidaya tersebut. Dampaknya terhadap perekonomian global tentu patut diwaspadai.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar