55 NEWS – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) kembali membuktikan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya insan media. Melalui program Silaturahmi Ramadan FP Charity X BSI, BSI berkolaborasi dengan Forum Pemimpin Redaksi (Forum Pemred) menyalurkan bantuan sosial senilai Rp200 juta kepada FP Charity. Ini merupakan suntikan dana kedua setelah sebelumnya BSI memberikan bantuan Rp100 juta di tahun lalu. Dana tersebut akan langsung didistribusikan untuk meringankan beban finansial para jurnalis dan staf redaksi yang membutuhkan uluran tangan.
Related Post
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan visi BSI sebagai Sahabat Finansial, Sosial, dan Spiritual. "Kami mengapresiasi insan media yang telah mendukung pertumbuhan BSI sejak merger hingga kini menjadi bank terbesar ke-5 di Indonesia. Oleh karena itu, kami turut berkontribusi dalam program charity ini untuk mendukung ekosistem media," ujar Hery. Ia menambahkan bahwa keberadaan BSI tidak hanya berfokus pada layanan perbankan syariah, tetapi juga pada keseimbangan aspek sosial dan spiritual.
Kolaborasi ini, menurut Ketua Forum Pemred, Retno Pinasti, merupakan kelanjutan program sosial BSI yang dimulai pada 2024. Bantuan tidak hanya mencakup aspek finansial, tetapi juga pendidikan bagi anak-anak jurnalis yang sedang sakit, telah wafat, atau berasal dari keluarga yang kesulitan ekonomi. "Kami berharap ke depan bisa memberikan beasiswa bagi keluarga besar media yang membutuhkan," kata Retno.
Hery juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa syukur atas pencapaian BSI. Pada akhir 2024, BSI berhasil masuk dalam Top 10 Global Islamic Banks berdasarkan kapitalisasi pasar dan menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan laba tertinggi. "Kami berhasil mencapai aset di atas Rp400 triliun dengan pertumbuhan laba double digit. Ke depan, kami optimis BSI dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat global," ungkapnya. Hery juga memaparkan kinerja BSI yang positif, dengan rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing) di bawah 2%, cost of credit di bawah 1%, dan rasio pendapatan berbasis biaya (fee-based income ratio) mendekati 18%.
Hery optimistis BSI akan menjadi pemain utama perbankan syariah global. "Kami memang belum bisa menyaingi bank-bank dari Saudi, tetapi dalam 5-10 tahun ke depan, bukan tidak mungkin BSI bisa masuk ke jajaran tiga besar perbankan syariah dunia," tutupnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar turut mengapresiasi sinergi antara BSI dan Forum Pemred, menekankan pentingnya peran media sebagai penyampai pesan yang berpengaruh luas di masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi insan media dan masyarakat luas.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar