55 NEWS – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memastikan ketersediaan pupuk subsidi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Anggono Wijaya, Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Kaltim, menyatakan bahwa hingga 20 Februari 2025, perusahaan telah mengamankan stok pupuk subsidi mencapai 265.009 ton. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim, sekaligus menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung program swasembada pangan pemerintah. Pernyataan ini disampaikan menyusul arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memastikan ketersediaan pupuk bagi petani Indonesia.

Related Post
Sebagai produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, Pupuk Kaltim memiliki kapasitas produksi yang signifikan. Pada 2025, perusahaan menargetkan produksi total 6.425.000 ton pupuk, meliputi 3.430.000 ton urea, 285.000 ton NPK, dan 2.710.000 ton amonia. Hingga Februari 2025, realisasi produksi telah mencapai 952.800 ton, terdiri dari 516.427 ton urea, 39.469 ton NPK, dan 396.904 ton amonia.

Dari total alokasi pupuk subsidi nasional sebesar 9,55 juta ton pada 2025, Pupuk Kaltim mendapatkan penugasan untuk menyalurkan 1.139.021 ton urea, 370.742 ton NPK Phonska, dan 147.798 ton NPK Kakao. Hingga 20 Februari 2025, perusahaan telah menyalurkan 161.725 ton pupuk subsidi, dengan rincian 117.429 ton urea (10,3% dari alokasi). Pupuk Kaltim berkomitmen untuk mengawal distribusi dan memastikan akses pupuk bagi petani tetap mudah, sehingga target swasembada pangan nasional dapat tercapai. Keberhasilan Pupuk Kaltim dalam mengamankan stok pupuk ini menjadi angin segar bagi upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pupuk di pasaran. Namun, apakah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga akhir tahun? Pertanyaan ini masih menjadi perhatian utama.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar