55 NEWS – Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dikabarkan akan rampung pada April ini. Informasi ini disampaikan langsung oleh Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani, saat ditemui dalam konferensi pers IIGCE di Jakarta Selatan. Eniya memastikan dokumen tersebut sudah memasuki tahap finalisasi dan tinggal menunggu beberapa langkah terakhir sebelum resmi dirilis. "Insyaallah dalam satu bulan ini RUPTL akan selesai. Tinggal sedikit lagi, hanya perlu finalisasi," ujarnya.

Related Post
RUPTL 2025-2034 ini diproyeksikan akan menjadi peta jalan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Panas bumi akan diposisikan sebagai sumber energi utama (base load) guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar yang selama ini mendominasi pembangkit listrik di daerah terpencil. Dokumen penting ini tidak hanya ditandatangani oleh Menteri ESDM, tetapi juga Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, menunjukkan komitmen besar pemerintah dalam transisi energi.

Eniya menekankan pentingnya eksploitasi energi panas bumi sebagai solusi untuk menurunkan biaya listrik, terutama di daerah-daerah yang masih mengandalkan pembangkit listrik berbahan bakar diesel. "Harga listrik di daerah yang menggunakan BBM, khususnya solar, sangat tinggi. Pengembangan panas bumi diharapkan bisa menjadi solusi base load yang lebih ekonomis," tegasnya. Dengan demikian, RUPTL ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam menyediakan energi listrik yang terjangkau dan ramah lingkungan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Keberhasilan rencana ini akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. Kita tunggu saja pengumuman resmi RUPTL dan dampaknya terhadap harga listrik di masa mendatang.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar