55 NEWS – Peluncuran Bank Emas Pegadaian oleh Presiden Prabowo Subianto telah menghebohkan jagat ekonomi Indonesia. Bukan hanya sekadar inovasi, inisiatif ini diproyeksikan mampu mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB) hingga angka fantastis: Rp245 triliun! Bagaimana hal ini bisa terjadi? 55tv.co.id berhasil mengungkap rahasia di balik angka tersebut.

Related Post
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan optimisme besar terhadap dampak Bank Emas. Produksi emas nasional yang telah meningkat signifikan dari 100 ton menjadi 160 ton per tahun, dinilai sebagai momentum tepat untuk memaksimalkan potensi emas dalam negeri. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk memperbaiki ekosistem pengelolaan emas dan memanfaatkannya untuk pembangunan ekonomi.

Direktur Utama BRI, Sunarso, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai potensi tambahan PDB Rp245 triliun. Ia menjabarkan dua faktor kunci yang saling berkaitan. Pertama, Bank Emas akan menarik emas masyarakat yang selama ini berada di luar sistem keuangan formal, diperkirakan mencapai 1.800 ton. Monetisasi emas tersebut akan menyuntikkan likuiditas besar ke dalam perekonomian, mempercepat laju pertumbuhan dan pembangunan.
Kedua, Bank Emas akan mendorong pengolahan emas menjadi produk turunan bernilai tambah di dalam negeri. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga mengurangi ketergantungan impor bahan baku emas dalam jumlah besar. "Itu yang diperkirakan akan mampu menyerap tambahan 1,8 juta tenaga kerja baru, kemudian akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sisi nominal sekitar Rp245 triliun menyumbang kepada PDB," jelas Sunarso.
BRI, sebagai induk holding ultra mikro yang menaungi Pegadaian dan PNM, berperan penting dalam memfasilitasi transaksi di ekosistem Bank Emas, baik secara langsung maupun melalui Pegadaian. Bahkan, BRImo, aplikasi super apps BRI, telah meluncurkan fitur investasi emas sejak Februari 2024, mencatat transaksi hingga Rp279,8 miliar hingga Desember 2024. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata potensi besar Bank Emas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Inisiatif ini bukan hanya sekadar menambah angka PDB, tetapi juga membuka peluang kerja dan mendorong kemajuan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar