55 NEWS – Indonesia menyimpan harta karun yang selama ini terpendam, dan kini siap digarap untuk kejayaan ekonomi nasional. Bukan emas atau berlian, melainkan mineral logam tanah jarang (Rare Earth Element/REE) yang menjadi incaran dunia. Pemerintah, melalui PT Timah dan MIND ID, terus menggenjot pengembangan REE dengan membangun Pilot Plan Logam Tanah Jarang di Tanjung Ular, Bangka Belitung. Langkah ini tak hanya berdampak signifikan pada perekonomian nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri strategis global.

Related Post
Proyek ini difokuskan pada revitalisasi fasilitas pengolahan monasit, bahan baku utama REE. Monasit yang selama ini menjadi mineral ikutan penambangan timah, kini akan diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi. Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menyatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam hal pengelolaan REE. "Indonesia memiliki kemampuan untuk memproses rare earth ini di dalam negeri, sehingga nilai tambah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia," tegas Dany.

Pengembangan REE ini sejalan dengan strategi hilirisasi mineral nasional. Indonesia berambisi untuk tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga produk jadi dengan nilai jual lebih tinggi. REE sendiri memiliki peran krusial dalam berbagai industri strategis, mulai dari magnet permanen untuk kendaraan listrik, baterai hybrid, komponen elektronik, hingga katalis. Dengan menguasai teknologi pengolahan REE, Indonesia berpotensi menjadi pusat pengembangan ekosistem industri masa depan.
PT Timah, bersama mitra teknologi dari dalam dan luar negeri, terus berupaya mempercepat proses pengolahan monasit menjadi Mix Rare Earth Carbonate. Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Dicky Octa Zahriadi, menjelaskan bahwa tahun 2024 menjadi fokus pencarian mitra teknologi untuk mempercepat proses ini sebelum pembangunan pabrik komersial dimulai. Lebih lanjut, Dicky juga menyinggung potensi thorium dalam REE yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Hal ini semakin memperkuat posisi Indonesia dalam penguasaan energi terbarukan dan kemandirian energi nasional.
Dengan pengembangan REE ini, Indonesia tidak hanya mengamankan posisi strategis di pasar global, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dalam negeri. Harta karun terpendam ini siap untuk digali dan memberikan dampak positif yang luar biasa bagi Indonesia.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar