55 NEWS – Setelah penantian panjang selama sembilan tahun, Indonesia dan Uni Eropa (UE) akhirnya mencapai kesepakatan substansial dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian kemitraan ekonomi dan perdagangan komprehensif ini dijadwalkan akan ditandatangani secara resmi di Bali pada 22-23 September 2025.
Related Post
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, akan menyambut kedatangan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa, Maroš Šefčovič, dalam kunjungan kerja yang menandai momen bersejarah ini.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Perjanjian IEU-CEPA akhirnya berhasil mencapai kesepakatan setelah melalui proses perundingan yang panjang," ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, dalam keterangan resminya.
Haryo menambahkan bahwa kesepakatan ini menjadi bukti keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional. IEU-CEPA diharapkan dapat membuka babak baru dalam kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan antara Indonesia dan Uni Eropa.
Uni Eropa merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia. Pada tahun 2024, nilai perdagangan antara kedua pihak mencapai USD 30,1 miliar. Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 4,5 miliar, meningkat tajam dibandingkan USD 2,5 miliar pada tahun sebelumnya.
Dengan adanya IEU-CEPA, produk-produk Indonesia akan memiliki akses yang lebih luas ke pasar Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara anggota. Sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke UE akan mendapatkan fasilitas tarif impor nol persen.
Komoditas-komoditas strategis seperti alas kaki, tekstil, garmen, minyak sawit, produk perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapatkan perlakuan khusus yang menguntungkan. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Eropa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar