55 NEWS – Pemerintah terus mendorong program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai langkah strategis menuju energi bersih di sektor transportasi. Upaya ini diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), layanan teknis kendaraan, serta edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif.
Related Post
PGN Gagas, sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, memainkan peran kunci dalam implementasi program ini. Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menyatakan bahwa perusahaan telah mengelola 14 SPBG yang tersebar di 7 provinsi di Indonesia. Hingga September 2025, total penyaluran BBG untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD.
"SPBG yang kami kelola melayani berbagai segmen pengguna, mulai dari transportasi umum seperti bus dan taksi, hingga kendaraan pribadi," ujar Santiaji. Hal ini menunjukkan komitmen PGN Gagas dalam menyediakan aksesibilitas BBG yang luas bagi masyarakat.
Selain penyediaan infrastruktur, PGN Gagas juga memberikan layanan pemeriksaan teknis kendaraan BBG gratis di sejumlah SPBG. Layanan ini bertujuan untuk memastikan performa kendaraan tetap optimal dan mendukung aktivitas transportasi yang ramah lingkungan. Program pemeriksaan yang berlangsung pada Juni hingga Agustus 2025 berhasil memeriksa hampir 500 kendaraan dan mendapatkan respons positif dari masyarakat.
"Dengan memastikan kendaraan BBG selalu dalam kondisi optimal, kami mendukung kenyamanan dan keamanan pengguna serta mendorong adopsi energi bersih dalam mobilitas transportasi," tambah Santiaji. Langkah ini merupakan wujud nyata dukungan PGN Gagas terhadap program pemerintah dalam menciptakan ekosistem transportasi BBG yang berkelanjutan di Indonesia. Pertanyaannya, seberapa siap ekosistem transportasi Indonesia dalam menghadapi perubahan ini? Hanya waktu yang bisa menjawab. Informasi lebih lanjut bisa diakses melalui 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar