Utang RI Menggunung Rp9.138 Triliun! Menkeu Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya

Utang RI Menggunung Rp9.138 Triliun! Menkeu Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya

55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa posisi utang pemerintah yang mencapai Rp9.138,05 triliun per akhir Juni 2025 masih berada dalam kondisi aman dan terkendali. Pernyataan ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran publik dan menghindari sentimen negatif terhadap perekonomian Indonesia.

COLLABMEDIANET

Purbaya menjelaskan bahwa penilaian risiko utang tidak hanya berfokus pada angka nominal, tetapi lebih kepada perbandingan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Acuan utang itu berbahaya atau tidak, bukan hanya dilihat dari nominalnya saja, tapi diperbandingkan dengan ekonominya. Utang Rp9.000 triliun itu sekarang masih di bawah 39 persen dari PDB," ujarnya dalam pertemuan media di Bogor, Jumat (10 Oktober 2025).

 Utang RI Menggunung Rp9.138 Triliun! Menkeu Ungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Menurut Purbaya, rasio utang Indonesia saat ini masih jauh di bawah batas aman yang ditetapkan dalam kriteria Maastricht sebesar 60 persen. Bahkan, rasio utang Indonesia terbilang lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya.

"Dari standar ukuran internasional, kita aman, masih di bawah 40 persen. Kriteria Maastricht itu 60 persen," tegasnya. Ia mencontohkan beberapa negara dengan rasio utang yang jauh lebih tinggi, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

"Negara-negara lain banyak yang di atas 80 persen, bahkan ada yang 400 persen. Jerman 100 persen, Amerika 100 persen lebih, Jepang 250 persen lebih. Singapura juga tinggi sekali. Jadi dengan standar itu kita aman," jelas Purbaya.

Dengan demikian, Purbaya mengimbau masyarakat untuk tidak terpaku pada besaran utang sebagai sumber sentimen negatif terhadap perekonomian. Ia meyakinkan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dan pengelolaan utang yang prudent. "Utang itu jangan dipakai untuk menciptakan sentimen negatif ke ekonomi kita. Karena dari standar nasional, dari standar internasional yang ada di mana-mana, kita cukup beda," pungkasnya. Informasi lebih lanjut mengenai data dan analisis ekonomi dapat diakses melalui 55tv.co.id.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar