Waspada! Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk? Inilah Faktanya!

Waspada! Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk?  Inilah Faktanya!

55 NEWS – Gejolak ekonomi global akibat perang tarif dan pelemahan rupiah membuat jantung investor berdebar. Benarkah ekonomi Indonesia tengah berada di ambang krisis? 55tv.co.id akan mengupas tuntas kondisi terkini dan dampaknya.

COLLABMEDIANET

Meskipun bayang-bayang resesi global menggelayut, Indonesia relatif masih aman. Risiko resesi di Indonesia diprediksi Bloomberg pada Februari 2025 jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara mitra dagang utama Amerika Serikat seperti Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok yang terancam resesi cukup tinggi akibat kebijakan tarif Presiden Trump. Data Bloomberg memperkirakan resesi di Indonesia kurang dari 5 persen, jauh di bawah Kanada (35 persen) dan Meksiko (38 persen). Namun, tarif imbal balik yang dibebankan Amerika Serikat kepada Indonesia sebesar 32 persen tetap menjadi ancaman serius.

Waspada! Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk?  Inilah Faktanya!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Dampaknya terhadap sektor riil sudah mulai terasa. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui adanya dampak, khususnya pada sektor perekapan elektronik, lemak dan minyak nabati, serta pakaian dan aksesori. Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia, Antony Kristanto, menambahkan bahwa dampaknya terhadap pasar saham masih terbatas karena perusahaan-perusahaan yang terdampak bukan penggerak pasar utama.

Namun, sebuah fenomena menarik terjadi. Deflasi 0,09 persen pada Februari 2025 menjelang Ramadan dan Lebaran 2025 menimbulkan pertanyaan. Apakah ini sinyal penurunan daya beli akibat PHK masif? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantahnya, mengatakan deflasi disebabkan oleh upaya pemerintah menurunkan harga-harga pasar, bukan penurunan daya beli. Penjelasan ini tentu perlu dikaji lebih lanjut.

Di tengah ketidakpastian ini, strategi investasi yang tepat menjadi kunci. Aset tahan inflasi dan resesi, seperti emas, menjadi pilihan diversifikasi yang menarik. Harga emas yang naik signifikan belakangan ini didorong oleh melemahnya dolar AS dan tingginya permintaan akibat ketidakpastian ekonomi global. Selain pembelian fisik, deposito emas di Pegadaian menawarkan imbal hasil tetap yang menarik dan minim risiko.

Kesimpulannya, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan, namun belum tentu menuju jurang krisis. Kewaspadaan dan strategi investasi yang tepat menjadi kunci untuk melewati masa-masa sulit ini. Perlu pemantauan ketat terhadap perkembangan ekonomi global dan kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi potensi risiko.

Editor: Akbar Soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar