
Artikel Berita:

Related Post
55 NEWS – Jakarta – Kebijakan pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp200 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ternyata menimbulkan efek yang tak terduga. Alih-alih merasa senang, para bankir justru merasakan tekanan akibat penurunan suku bunga yang menyertainya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Wealth Wisdom 2025 PermataBank, Selasa (7/10/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa tujuan utama penempatan dana jumbo ini adalah untuk meningkatkan likuiditas di sektor perbankan. Namun, konsekuensi dari likuiditas yang melimpah adalah penurunan suku bunga, yang memaksa bankir untuk beradaptasi dengan cepat.
"Pemerintah terus mendorong dengan penempatan dana Rp200 triliun sehingga likuiditas di pasar terisi. Dampaknya tentu penurunan suku bunga, itu membuat bankir agak panas dingin juga," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, situasi pasar saat ini sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Para bankir yang tadinya merasa relatif tenang menjelang akhir tahun, kini harus menghadapi persaingan yang lebih ketat dalam menghimpun dana dan menyalurkan kredit. Penempatan dana Rp200 triliun ini memicu persaingan yang lebih intens dan mendorong penurunan tingkat suku bunga.
Seperti diketahui, dana sebesar Rp200 triliun tersebut telah disalurkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kepada empat bank Himbara, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, serta satu bank syariah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sektor perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun, dampaknya terhadap para bankir menjadi sorotan tersendiri.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar