55 NEWS – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya dalam memerangi stunting dengan menggelar serangkaian program intervensi gizi dan kesehatan di dua wilayah prioritas, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Banten. Langkah ini merupakan wujud nyata dukungan BNI terhadap program pemerintah dan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam upaya menghapus kelaparan dan segala bentuk malnutrisi.

Related Post
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sehat dan unggul. "Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs poin kedua, yaitu Zero Hunger," ujarnya.

Di Kabupaten Nagekeo, NTT, BNI fokus pada tiga intervensi utama. Pertama, penguatan kapasitas kader Dapur Sehat (DASHAT) yang menjadi garda terdepan dalam penyediaan makanan bergizi. Kedua, pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari bagi 50 anak stunting dan 25 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ketiga, pembentukan Kebun Gizi yang ditanami berbagai jenis sayuran untuk memastikan ketersediaan sumber pangan lokal yang bergizi.
Program ini dipusatkan di Kecamatan Mauponggo, dengan Desa Jawapogo dan Desa Mauponggo sebagai lokasi utama. Pemilihan kedua desa ini didasarkan pada tingginya prevalensi stunting serta berbagai tantangan kesehatan masyarakat yang dihadapi. BNI berharap, melalui intervensi yang komprehensif ini, angka stunting di kedua desa tersebut dapat ditekan secara signifikan.
Okki menambahkan, BNI akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat setempat, untuk memastikan keberhasilan program ini. "Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang solid, kita dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," pungkasnya.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar