Kaget! Nilai Tukar Petani Perkebunan Melonjak Tajam, Jadi Penopang Ekonomi RI!

Kaget! Nilai Tukar Petani Perkebunan Melonjak Tajam, Jadi Penopang Ekonomi RI!

55 NEWS – Kabar gembira datang dari sektor perkebunan rakyat Indonesia. Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan pada Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) pada kuartal pertama tahun 2025. BPS mencatat angka NTPR mencapai 165,66 pada Maret 2025, meningkat dari 165,51 di bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan harga komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, dan tembakau, menjadikan subsektor perkebunan rakyat sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi di sektor pertanian.

COLLABMEDIANET

Lebih mengejutkan lagi, jika dilihat secara tahunan, pertumbuhan NTPR periode Januari-Maret 2025 mencapai 165,00, atau melonjak 20,41% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya 137,03. Lonjakan ini bukan hanya menandakan pemulihan ekonomi sektor perkebunan, tetapi juga menunjukkan peningkatan daya saing petani perkebunan rakyat di pasar domestik dan internasional.

Kaget! Nilai Tukar Petani Perkebunan Melonjak Tajam, Jadi Penopang Ekonomi RI!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Eliza Mardian, pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan industri dalam negeri dengan memastikan ketersediaan bahan baku hasil pertanian. Ia mendesak pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung sektor ini, karena tanpa dukungan regulasi, program hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah akan sulit terwujud.

Sektor perkebunan, menurut Eliza, merupakan pilar penting perekonomian Indonesia. Sektor ini menyerap sekitar 45% tenaga kerja di sektor pertanian, yang secara keseluruhan berkontribusi sekitar 38% terhadap total tenaga kerja nasional. Kontribusi sektor perkebunan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 3-4%. Lebih jauh, Eliza menyoroti peran krusial perkebunan rakyat sebagai penggerak utama ekonomi pedesaan, menciptakan efek multiplier yang signifikan bagi pengembangan ekonomi desa dan sektor jasa pendukung.

Hal senada disampaikan Daniel Johan, anggota Komisi IV DPR. Ia menekankan pentingnya peran perkebunan rakyat dalam pemerataan ekonomi hingga ke pedesaan. Menurutnya, sektor perkebunan, baik rakyat maupun swasta, memiliki daya serap tenaga kerja tinggi dan berkontribusi besar pada kesejahteraan masyarakat desa jika dikelola dengan baik. Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan berupa subsidi pra panen, seperti pupuk, sarana produksi, dan alat mesin pertanian, untuk meringankan beban petani dan meningkatkan pendapatan mereka.

Daniel juga menyoroti industri hasil tembakau dan industri makanan dan minuman sebagai sektor padat karya yang perlu mendapat perlindungan pemerintah karena erat kaitannya dengan sektor pertanian. Perlindungan ini penting untuk menjaga lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Lonjakan NTPR ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pertanian. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu bahu-membahu untuk menjaga momentum positif ini dan memastikan keberlanjutan sektor perkebunan rakyat sebagai penopang utama perekonomian nasional.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar