Kebijakan Trump Bikin Geger! Prabowo Ungkap Kecemasan Global & Solusi Jitu Indonesia!

55 NEWS – Kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump menimbulkan gelombang ketakutan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini diungkapkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI pada Selasa (8/4/2025), yang disiarkan oleh 55tv.co.id. Prabowo menekankan bahwa kebijakan proteksionis Trump, yang menaikkan tarif impor hingga lebih dari 40% untuk sejumlah negara dengan surplus perdagangan signifikan terhadap AS, telah menciptakan ketidakpastian ekonomi global yang mencemaskan banyak negara.

"Guncangan dunia akibat negara dengan ekonomi terkuat yang menerapkan kebijakan peningkatan tarif yang begitu tinggi ini menimbulkan ketidakpastian global dan kecemasan banyak negara," tegas Prabowo. Ia menambahkan bahwa kebijakan ini berdampak signifikan terhadap perekonomian global, mengingat AS merupakan salah satu pemain utama dalam perdagangan internasional.

Sebagai solusi, Prabowo mengingatkan pesan para pendiri bangsa: Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri. Kemandirian ekonomi menjadi kunci untuk menghadapi gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan-kebijakan tak terduga seperti yang diterapkan Trump.

"Pendiri bangsa kita sejak dulu telah mengingatkan kita untuk membangun ekonomi yang mandiri, berdiri di atas kaki kita sendiri," ujar Prabowo. Ia menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada negara lain dan memperkuat fondasi ekonomi domestik. Hal ini mencakup peningkatan daya saing produk dalam negeri, diversifikasi pasar ekspor, dan penguatan sektor riil.

Kebijakan tarif impor AS yang kontroversial ini, menurut Prabowo, harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi ekonomi dan mengurangi kerentanan terhadap guncangan eksternal. Langkah-langkah strategis dan terukur diperlukan untuk memastikan ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat. Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang dan meminimalisir risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan ekonomi negara lain.

Editor: Akbar Soaks