55 NEWS – Polemik mewarnai penyelenggaraan Pestapora 2025 setelah PT Freeport Indonesia (PTFI) memutuskan untuk tidak lagi menjadi sponsor acara tersebut. Keputusan ini diambil setelah munculnya gelombang penolakan dari sejumlah musisi dan pekerja seni yang merasa keberatan dengan keterlibatan perusahaan tambang raksasa itu.
Related Post
Awalnya, kolaborasi antara penyelenggara Pestapora dan PTFI bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat tembaga, mineral penting yang digunakan dalam pembuatan alat musik dan penghantar listrik. Namun, dinamika yang berkembang di lapangan membuat kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri kerjasama. Langkah ini dinilai sebagai solusi terbaik untuk menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat dalam festival musik tersebut.
Lantas, siapakah sebenarnya PT Freeport Indonesia yang kehadirannya menuai pro dan kontra ini? PTFI adalah perusahaan tambang mineral yang terafiliasi dengan Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). Perusahaan ini bergerak dalam bidang penambangan dan pengolahan bijih, menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak.
Konsentrat hasil produksi PTFI dipasarkan ke berbagai negara di dunia, dengan prioritas utama untuk memasok kebutuhan smelter tembaga dalam negeri, yaitu PT Smelting. Operasional PTFI berpusat di dataran tinggi terpencil di Pegunungan Sudirman, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Kawasan mineral Grasberg di Papua merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia. Saat ini, PTFI tengah berada dalam fase akhir penambangan terbuka Grasberg. Perusahaan juga tengah mengembangkan sejumlah proyek tambang bawah tanah berskala besar dan berumur panjang di kawasan mineral Grasberg. Proyek-proyek ini diharapkan dapat menghasilkan tembaga dan emas dalam skala besar seiring dengan peralihan dari tambang terbuka Grasberg.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar