55 NEWS – Di tengah padatnya agenda, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyempatkan diri menjadi penguji dalam ujian hasil penelitian program doktoral (S3) Direktur Utama Perum BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani. Ujian yang digelar secara virtual melalui Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) pada Jumat (10/10/2025) ini, menjadi ajang adu argumentasi terkait tata kelola beras nasional.

Related Post
Rizal memaparkan disertasinya yang berjudul "Transformasi Tata Kelola Kolaboratif Pascapanen Padi Berkelanjutan di Indonesia dengan Pendekatan Soft Systems Methodology-Based Multimethodology." Penelitian ini menyoroti fakta bahwa mayoritas penggilingan padi di Indonesia adalah skala kecil (PPK) yang rentan terhadap keterbatasan modal, teknologi, dan infrastruktur. Kondisi ini memicu persaingan tidak sehat yang berpotensi menutup usaha PPK dan mengganggu stabilitas kualitas beras nasional.

Melalui pendekatan Soft Systems Methodology (SSM) yang dikombinasikan dengan multimethodology, Rizal tidak hanya menganalisis data statistik, tetapi juga menggali dinamika sosial, politik, dan nilai-nilai dari berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari petani, pemilik penggilingan, hingga pejabat tinggi negara seperti Presiden, Menteri, Jaksa Agung, dan Kapolri, semuanya menjadi objek penelitian.
Penelitian ini mencoba menawarkan solusi komprehensif untuk mengatasi permasalahan kompleks dalam tata kelola beras nasional. Namun, kehadiran Mentan Amran sebagai penguji, memunculkan aroma perdebatan sengit. Apakah Mentan sepakat dengan temuan dan rekomendasi Rizal? Atau justru sebaliknya? Kita tunggu saja kelanjutan kabar dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar