55 NEWS – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHKP), Hanif Faisol Nurofiq, tengah menjadi sorotan publik terkait ketegasannya dalam menindak aktivitas pertambangan nikel ilegal di Raja Ampat, Papua Barat. Penegasan ini muncul di tengah kekhawatiran kerusakan lingkungan yang mengancam keanekaragaman hayati pulau-pulau kecil di wilayah tersebut. Hanif Faisol menegaskan bahwa kegiatan penambangan di pulau-pulau kecil jelas dilarang oleh undang-undang.
Related Post
Sebagai seorang pejabat negara yang memiliki komitmen terhadap kelestarian lingkungan, publik tentu menaruh perhatian pada profil dan rekam jejak Hanif Faisol. Salah satu aspek yang menarik untuk dikulik adalah laporan harta kekayaan yang bersangkutan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari ini, Selasa (10/6/2025), total kekayaan Hanif Faisol Nurofiq tercatat sebesar Rp4,19 miliar.
Komponen terbesar dari kekayaan tersebut berasal dari aset berupa tanah dan bangunan. Hanif Faisol tercatat memiliki tanah dan bangunan seluas 1.058 meter persegi dengan bangunan seluas 200 meter persegi yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu. Aset ini tercatat sebagai hasil sendiri dengan nilai mencapai Rp4.000.000.000.
Meskipun demikian, rincian lebih detail mengenai komposisi harta kekayaan Hanif Faisol Nurofiq selain tanah dan bangunan tersebut tidak disebutkan secara rinci dalam pemberitaan ini. Publik tentu berharap agar transparansi dan akuntabilitas pejabat negara terus ditingkatkan demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar